disini, kutemukan kalian, teman..
Kata
‘Teman’ tiba-tiba saja terbayang diotakku, membuatku berfikir dan mencoba
memahami lebih dalam akan arti penting seorang teman bagiku selama ini hingga
memberiku inspirasi untuk merangkai kata demi kata menyusun sebuah tulisan yang
entah akan ku berikan judul apa pada tulisan ini, mungkin.. uh..
Pertemanan
menyemangati yang lesu dan lemah, Mengubah si penakut menjadi berani,
memperingatkan yang bersalah, menerangkan yang suram, menguatkan.
Pertemanan
tidak mementingkan diri sendiri, menguatkan, mendorong, mendengarkan, memahami,
memelihara hubungan antar manusia dengan manusia, menjaga agar tak sedikitpun
menyakiti perasaan temannya yang lain.
Aku
punya teman, teman saat ini, mereka membuatku tertawa dan memberiku semangat,
mereka mendorong dan membuka hatiku akan arti kebersamaan yang sesungguhnya,
aku harus tunjukan bahwa aku menyayangi mereka, kawanku.. angkatanku.. SG-Form
ku...
Teman
adalah hadiah dari Allah untukku. Seperti layaknya hadiah, ada yang bungkusnya
bagus dan ada yang bungkusnya kurang bagus. Yang bungkusnya bagus punya wajah
rupawan, atau kepribadian yang menarik.
Yang bungkusnya kurang bagus punya wajah biasa saja, atau kepribadian yang
biasa saja, atau malah menjengkelkan. Seperti hadiah, ada yang isinya bagus dan
ada yang isinya kurang bagus. Yang isinya bagus punya hati yang begitu indah
sehingga kita terpukau ketika berbagi rasa dengannya, ketika kita tahan menghabiskan
waktu berjam-jam saling bercerita dan menghibur, menangis bersama, dan tertawa
bersama, berani untuk melawan peraturan, karena kita yakin, kebersamaan
mengalahkan ketakutan. Aku menyayangi mereka dan mereka menyayangiku. Dulu,
sempat kutangkap dari beberapa orang seringkali justru menampakan sikap
penolakan, ketidaksukaan, egois, amarah mungkin karena mereka tak mampu melawan
rasa gengsi tersebut untuk mencoba beberapa saat saja merasakan indahnya hal
kecil jika dilewati bersama, dan masih banyak lagi. Ada yang mungkin tidak suka
dengan sikap-sikap semacam ini, menghindari mereka, dan acuh, tidak mengajak
dan mencoba menarik mereka untuk bergabung. Aku tahu bahwa itu semua bukanlah
mereka yang sesungguhnya, tetapi ketidakmampuan hatinya untuk memberikan rasa
sayang karena justru mereka yang membutuhkan kasih sayang dan perhatian kita,
membutuhkan empati kita, kesabaran dan keberanian kita untuk mendengarkan
luka-luka terdalam yang mungkin memasung jiwanya.
Untuk
Elma, temanku yang telah mempunyai banyak teman di sekolah barunya. Aku
merindukan saat kita berbagi cerita bersama :’) Untuk Udi, dan untuk Romi.. kalian
akan terus menjadi teman sepanjang usia.
Mereka
semua hadiah untukku, entah bungkusnya bagus atau jelek, entah isinya bagus
atau jelek. Mereka adalah teman yang selalu ada.
Seorang
teman bisa membuatku ceria, membuatku terhibur sejenak melupakan kesedihan yang
sedang kualami. Mereka meminjamkan telinganya kepadaku saat aku memang sedang
membutuhkan seseorang yang mampu menjadi penumpahan dari emosi yang tertahan.
Tapi
ada saja, yang tak bisa, mungkin belum bisa, untuk berbagi rasa, berbagi suka
dukanya pada kami temannya, mungkin juga ia tipe orang yang tidak suka orang
lain mengusik hidupnya. Mungkin mereka juga teliti untuk tidak mudah percaya
pada seorang teman. Ya, itulah, aku menangkap perbedaan yang mencolok dari
setiap ‘teman’ yang berteman denganku, dari setiap sudut aku selalu
memperhatikan sambil berfikir betapa Allah maha hebat dengan menciptakan
hambanya dengan sifat dan karakter yang berbeda-beda, yang bersemayam, yang
bersembunyi, dalam jiwa-jiwa seorang ‘teman’.
Tulisan
ini kupersembahkan untuk seluruh teman, teman dekat, teman jauh, teman yang
sedang marahan, teman tapi mesra *eh, dan teman makan teman, haha. Jagalah
hubungan pertemanan kalian, karena teman begitu berharga dibandingkan seorang
kekasih, pertemanan bisa rusak karena ada diantara teman tersebut ada yang
saling mencintai hingga menjadi pasangan, lalu pasangan tersebut kandas di
tengah jalan, tak berujung manis, lalu pertemanan mereka rusak, hah, itu cerita
lama. Tentu aku lebih memilih pertemanan, yang sudah menjanjikan ‘bahagia’ pada
akhir ceritanya. Kini aku berdiri diantara teman-teman, teman luar biasa yang
memberikan warna-warna indah pada hidupku, teman seperjuanganku, GENETIC (XII IPA 2), 201,
SG-Form, dan CMBBS, adalah teman berharga yang pernah ada dalam hidupku.
Terimakasih.. teman..
untuk teman,
Capaea
nemoralis
Komentar
Posting Komentar